Persaingan yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk bisa beroperasi dengan
produktivitas yang maksimal melalui penerapan berbagai strategi optimasi produksi selain
strategi merk (brand) dan marketing yang tepat untuk memenangkan persaingan (Prabowo1
,
2017). Namun berbagai strategi tersebut sering tidak dapat berjalan dengan baik karena
kondisi mesin dan peralatan produksi yang tidak bisa diandalkan atau sering mengalami
gangguan. Berbagai gangguan tersebut mulai dari mechanical breakdown, reduce speed
sampai penurunan akurasi dari mesin Salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan
mesin tersebut adalah melalui strategi pemeliharaan yang baik. Sering dijumpai tindakan
perbaikan atau pemeliharaan yang dilakukan tidak tepat sasaran terhadap permasalahan yang
sebenarnya, akibatnya banyak ditemukan pada suatu perusahaan bahwa kontribusi terbesar
dari total biaya produksi adalah bersumber dari biaya pemeliharaan mesin dan peralatan,
baik secara langsung maupun tidak langsung (Borris, 2006). Salah satu metode yang dapat
diandalkan dan sudah terpercaya untuk menyelesaikan permasalahan keandalan dan
efektivitas mesin adalah TPM (Total Produktive Maintenance). Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah:
mengevaluasi penerapan TPM pada mesin Wrapping melalui pengukuran nilai OEE dan six
big losses dan mencari faktor yang paling mempengaruhi tinggi rendahnya OEE.
TPM adalah sebuah program pemeliharaan sekaligus manufaktur yang dirancang
terutama untuk memaksimumkan efektivitas mesin dan peralatan melalui partisipasi dan
motivasi seluruh staf dan karyawan (Nakajima,1988, Ahuja 2008; Teeravaraprug, 2011;
Gupta, 2016). TPM sendiri menurut Ahuja (2008) merupakan kunci kesuksesan dari setiap
manufacturing optimization strategies karena tanpa mesin yang andal semua program optimasi produksi/manufaktur tidak akan bisa berjalan dengan sempurna. Dalam dunia
pemeliharaan mesin, dikenal istilah six big losses(enam kerugian besar) yang harus dihindari
oleh setiap perusahaan jika ingin mempertahankan dan meningkatkan efektifitas suatu
mesin. Six big losses tersebut biasanya dikategorikan menjadi 3 kategori utama berdasarkan
aspek kerugiannya, yaitu Downtime, Speed Losses dan Defects (Nakajima, 1988; Setiawan
2015).
Metode Penelitian
Metode penelitian dimulai dengan perumusan permasalahan, penentuan tujuan
dilanjutkan dengan pengumpulan dan pengolahan data. Diakhiri dengan analisa dan
kesimpulan serta saran. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang di dapat dengan pengamatan langsung dalam perusahaan terutama
wawancara dengan pihak perusahaan. Data sekunder adalah data yang di dapat dari catatan
dan laporan perusahaan.
No comments:
Post a Comment