Tuesday, July 16, 2019

EVALUASI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) MELALUI PENDEKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA MESIN HIGH SPEED WRAPPING

Persaingan yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk bisa beroperasi dengan produktivitas yang maksimal melalui penerapan berbagai strategi optimasi produksi selain strategi merk (brand) dan marketing yang tepat untuk memenangkan persaingan (Prabowo1 , 2017). Namun berbagai strategi tersebut sering tidak dapat berjalan dengan baik karena kondisi mesin dan peralatan produksi yang tidak bisa diandalkan atau sering mengalami gangguan. Berbagai gangguan tersebut mulai dari mechanical breakdown, reduce speed sampai penurunan akurasi dari mesin Salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan mesin tersebut adalah melalui strategi pemeliharaan yang baik. Sering dijumpai tindakan perbaikan atau pemeliharaan yang dilakukan tidak tepat sasaran terhadap permasalahan yang sebenarnya, akibatnya banyak ditemukan pada suatu perusahaan bahwa kontribusi terbesar dari total biaya produksi adalah bersumber dari biaya pemeliharaan mesin dan peralatan, baik secara langsung maupun tidak langsung (Borris, 2006). Salah satu metode yang dapat diandalkan dan sudah terpercaya untuk menyelesaikan permasalahan keandalan dan efektivitas mesin adalah TPM (Total Produktive Maintenance). Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah: mengevaluasi penerapan TPM pada mesin Wrapping melalui pengukuran nilai OEE dan six big losses dan mencari faktor yang paling mempengaruhi tinggi rendahnya OEE.
TPM adalah sebuah program pemeliharaan sekaligus manufaktur yang dirancang terutama untuk memaksimumkan efektivitas mesin dan peralatan melalui partisipasi dan motivasi seluruh staf dan karyawan (Nakajima,1988, Ahuja 2008; Teeravaraprug, 2011; Gupta, 2016). TPM sendiri menurut Ahuja (2008) merupakan kunci kesuksesan dari setiap manufacturing optimization strategies karena tanpa mesin yang andal semua program optimasi produksi/manufaktur tidak akan bisa berjalan dengan sempurna. Dalam dunia pemeliharaan mesin, dikenal istilah six big losses(enam kerugian besar) yang harus dihindari oleh setiap perusahaan jika ingin mempertahankan dan meningkatkan efektifitas suatu mesin. Six big losses tersebut biasanya dikategorikan menjadi 3 kategori utama berdasarkan aspek kerugiannya, yaitu Downtime, Speed Losses dan Defects (Nakajima, 1988; Setiawan 2015).
Metode Penelitian
Metode penelitian dimulai dengan perumusan permasalahan, penentuan tujuan dilanjutkan dengan pengumpulan dan pengolahan data. Diakhiri dengan analisa dan kesimpulan serta saran. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang di dapat dengan pengamatan langsung dalam perusahaan terutama wawancara dengan pihak perusahaan. Data sekunder adalah data yang di dapat dari catatan dan laporan perusahaan.

No comments:

Post a Comment