Tuesday, July 16, 2019

VALUE STREAM MAPPING


DEFINISI
Lean dapat didefinisikan sebagai suatu upaya terus menerus untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan serta meningkatkan nilai tambah produk. Lean berfokus pada identifikasi dan eliminasi aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah dalam desain, produksi (untuk bidang manufaktur) atau operasi (untuk bidang jasa), dan supply chain management yang berkaitan langsung dengan pelanggan (APICS Dictionary, 2005) dalam (Hidayat & Sari, 2016). Pendekatan lean adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi dan menghilangkan limbah atau kegiatan yang tidak menambah nilai (Non Value Added) melalui perbaikan terus-menerus. Hal ini dilakukan dengan mengalirkan produk, baik bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang jadi, serta informasi menggunakan pull system dari konsumen internal dan eksternal untuk mengejar keunggulan (Suyanto & Noya, 2015).

To win the competition through improve customer satisfaction, manufacturing companies have to opt not only high skill human resources, latest technologies but also have reliable and modern manufacturing optimization strategy. Lean manufacturing principles have been widely used by manufacturing companies to achieve these objectives.( Erry & Herry, 2018 ).

Menurut king (2012) dalam bukunya yang berjudul Global Operations, Engineering Lean Manufacturing maupun lean enterprise mempunyai arti bahwa sebuah perusahaan berfokus terhadap apa yang diinginkan oleh customer, produk dibeli tidak cacat dan tepat pada waktu. Prinsip- prinsip tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1.      Customer Value
Nilai yang harus ditambah dan diberikan, yang dilakukan adalah mencari atau menangkap Value yang diinginkan oleh Customer dari suatu produk atau jasa.
2.      Value Stream
Aliran dari material dan informasi, untuk mencari non-value added activities, terlebih dahulu harus membuat aliran sebuah produk atau jasa dari saat awal hingga diterima oleh customer. Seorang customer tidak ingin membayar aktivitas maupun proses produksi dari manufaktur yang tidak memberikan value.
3.      Continous Flow
Tidak ada bottlenecks, rework, just flow. Bagaimana menciptakan aliran produk atau jasa yang didalamnya terdiri dari aktivitas-aktivitas yang bernilai tambah dan mengagantikan sistem batch dan antrian dalam suatu aliran yang berkelanjutan.
4.      Pull process – everything should be pulled from the customer
Menciptakan mekanisme sistem tarik dengan cara membuat apa yang customer inginkan serta pada saat mereka inginkan.
5.      Continous Improvement atau Perfection- strive towards it everyday
Hal ini akan dapat dilakukan dengan perbaikan secara terus- menerus.

LM is an organization effort to improve production efficiency and typically carried out by almost all the companies o prevent budget waste production. The use of the concept of LM is expected to reduce production costs while still maintaining the quality of the goods. LM becoming a very important part for the company in development of LM regard as systemic and systemic approach that works for idetification to eliminate all waste as well as all the activities that are not useful. LM approach is meant to transform non-value added activity into value added activity. .( Erry & Herry, 2018 ).

No comments:

Post a Comment